“Siapa saja yang menafsirkan Al-Qur’an dengan menggunakan pendapatnya sendiri maka hendaknya dia menempati tempat duduknya yang terbuat dari api neraka”. (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Abi Syaibah). Para Ulama Ahlu Sunnah sangat ketat dalam memberikan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk memahami kandungan dan maksud-maksud ayat al-Quran, diperlukan penafsiran oleh orang yang memenuhi kualifikasi. Meski kualifikasi itu tidak mutlak, namun para Ulama tafsir menetapkan syarat-syarat yang sangat ketat sehingga tidak semua orang dapat menafsirkan al-Quran. . Ibnu Katsir menyebutkan bagaimana cara terbaik dalam menafsirkan Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut : . 1. Menafsirkan Al Qur’an dengan Al-Qur’an. Jika ada ayat yang mujmal (global), maka bisa ditemukan tafsirannya dalam ayat lainnya. 2. Jika tidak didapati, maka Al-Qur’an ditafsirkan dengan sunnah atau hadits. 3. Jika tidak didapati, maka Al-Qur’an ditafsirkan dengan perkata’an para Sahabat karena mereka lebih ...