Langsung ke konten utama

Al Jama'ah

Dari Anas berkata : Ada seorang lelaki pada zaman Rasulullah SAW berperang bersama Rasulullah SAW dan apabila kembali (dari peperangan) segera turun dari kenderaannya dan berjalan menuju masjid nabi melakukan shalat dalam waktu yang lama sehingga kami semua terpesona dengan shalatnya sebab kami merasa shalatnya tersebut melebihi shalat kami, dan dalam riwayat lain disebutkan kami para sahabat merasa ta’ajub dengan ibadahnya dan kesungguhannya dalam ibadah, maka kami ceritakan dan sebutkan namanya kepada Rasulullah SAW, tetapi Rasulullah SAW tidak mengetahuinya, dan kami sifatkan dengan sifat-sifatnya, Rasulullah SAW juga tidak mengetahuinya, dan tatkala kami sednag menceritakannya lelaki itu muncul dan kami berkata kepada Rasulullah SAW: "Inilah orangnya ya Rasulullah..!".
Rasulullah SAW bersabda : ”Sesungguhnya kamu menceritakan kepadaku seseorang yang diwajahnya ada tanduk syetan. Maka datanglah orang tadi berdiri di hadapan sahabat tanpa memberi salam.
Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada orang tersebut : ” Aku bertanya kepadamu, apakah engkau merasa bahwa tidak ada orang yang lebih baik daripadamu sewaktu engkau berada dalam suatu majlis.
Orang itu menjawab: Benar”. Kemudian dia segera masuk ke dalam masjid dan shalat dan dalam riwayat kemudian dia menuju tepi masjid melakukan shalat,
Maka berkata Rasulullah SAW: ”Siapakah yang akan dapat membunuh orang tersebut ? ”.
Abu Bakar segera berdiri menuju kepada orang tersebut, dan tak lama kembali.
Rasulullah SAW bertanya : Sudahkah engkau bunuh orang tersebut?
Abu Bakar menjawab : ”Saya tidak dapat membunuhnya sebab dia sedang bersujud ”.
Rasulullah SAW bertanya lagi : ”Siapakah yang akan membunuhnya lagi? ”.
Umar Bin Khattab berdiri menuju orang tersebut dan tak lama kembali lagi.
Rasulullah SAW berkata: ”Sudahkah engkau membunuhnya ?
Umar menjawab: ”Bagaimana mungkin saya membunuhnya sedangkan dia sedang sujud”.
Rasulullah SAW berkata lagi ; Siapa yang dapat membunuhnya ?”.
Ali segera berdiri menuju ke tempat orang tersebut, tetapi orang terebut sudah tidak ada ditempat shalatnya, dan dia kembali ke tempat nabi.
Rasulullah SAW bertanya: Sudahkah engkau membunuhnya ?
Ali menjawab: ”Saya tidak menjumpainya di tempat shalat dan tidak tahu dimana dia berada.
Rasulullah SAW melanjutkan: ”Sesungungguhnya ini adalah tanduk pertama yang keluar dari umatku, seandainya engkau membunuhnya, maka tidaklah umatku akan berpecah. Sesungguhnya Bani Israel berpecah menjadi 71 kelompok, dan umat ini akan terpecah menjadi 72 kelompok, seluruhnya di dalam neraka kecuali satu kelompok ”. Sahabat bertanya : ” Wahai Nabi Allah, kelompok manakah yang satu itu? Rasulullah SAW menjawab : ”Al Jama’ah”.
(Majma’ Az-Zawaid juz 6 hal. 242).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barhatiyyah

Salah satu ilmu tua yang terkenal masih wujud sejak zaman Nabi Sulaiman adalah Asma Barhatiyyah. inilah ungkapan asma nya mungkin agak berbeda cara pengucapan seseorang. 1. Barhatiyah - Dzat Yang Maha Suci 2. Kariirin - Ya Allah 3. Tatliihin - Maha Suci & Maha Kuasa 4. Thowroonin - Dzat Yang Maha Hidup 5. Mazjalin - Dzat Yang Maha Berdiri 6. Bazjalin - Dzat Yang Maha Esa 7. Tarqobin - Dzat Yang Maha Selamat 8. Barhasyin - Ya Allah Kabulkanlah 9. Gholmasyin - Dzat Yang Maha Suci 10. Hawthiirin - Dzat Yang Maha Kuat 11. Qolnahuudin - Dzat Yang Maha Mendengar Melihat 12. Barsyaanin - Dzat Yang Meliputi 13. Kadzhohiirin - Maha Suci Allah 14. Namuu Syalakhin - Wahai Tuhan Yg Maha Mulia Engkaulah Allah 15. Barhayuula - Maha Suci Allah 16. Basykaylakhin - Maha Agung Maha Pengasih Maha Penyayang 17. Qozmazin - Dzat Yang Memelihara 18. An Gholulaythin - Dzat Yang Maha Agung Maha Bijaksana 19. Qobrootin - Dzat Yang Maha Agung 20. Ghoyaahaa - Dzat Yang Maha Mulia 21...
perenungan adalah gejolak bathin dalam menerima kehadiran sesuatu yang akan merubah keadaan baik yang kita inginkan maupun yang tidak akan pernah kita inginkan